Putus Kuliah Karena Biaya, Pemuda Ini Sukses Menggeluti Bisnis Usaha Laundry Sepatu

Putus Kuliah Karena Biaya, Richo Ilham Widyapranata Ini Sukses Menjadi Pengusaha Laundry Sepatu

Putus kuliah karena terkendala biaya Richo pemuda 21 tahun ini sukses menggeluti bisnis usaha laundry sepatu

Seputaranponorogo.blogspot.com,- Menjadi seorang sarjana mungkin mejadi impian bagi seseorang demi meraih masa depan yang lebih baik.


Namun berbeda dengan pemuda kelahiran 21 tahun yang lalu ini. Pemuda yang akrab disapa Richo ini justru memilih berhenti kuliah karena terkendala oleh biaya dan memilih menekuni bisnis Laundry sepatu.


Seperti yang di lansir oleh Media Online Songgolangit kemarin. Sebenarnya Richo sempat mengenyam bangku perkuliahan selama 5 semester di salah satu Universitas Negeri di Malang. Namun terkendala oleh biaya akhirnya ia memutuskan untuk berhenti dari bangku perkuliahan dan mulai merintis bisnisnya tersebut.


Ia juga bercerita sebelum menjalankan usahanya ini, ia juga sempat bertransaksi jual beli sepatu originil lewat media online seperti instagran. Namun karena makin hari makin sepi pembeli akhirnya ia memiilih untuk beralih profesi.

“Dulu saya pernah jualan sepatu online di instagram, namun sepi. Akhirnya coba bikin usaha laundry sepatu. Pokoknya saat itu saya berfikir buka usaha sesuai dengan bidang yang saya sukai.” kata Richo kepada SURYA

Pernyataan itu yang membuat Richo memilih menekuni usaha tersebut karena saat itu ia melihat jika peluang bisnis ini masih terbuka lebar dan di area Madiun sendiri belum ada jasa Laundry sepatu seperti ini.



Anak bungsu dari empat bersaudara ini mengatakan, pertama kali membuka usaha ini dengan modal sekitar 2 juta rupiah.



Uang tersebut lantas ia belikan peralatan dan bahan - bahan untuk membersihkan dan memperbaiki sepatu. Peralatan - peralatan itu diantaranya seperti sikat, cleaner, nano protector, lem, cat, kuas dan peralatan lain yang berkaitan untuk berjalannya usahanya tersebut.



Untuk keahliannya dalam membersihkan dan memperbaiki sepatu sendiri, ia pelajari sendiri melalui internet dan sempat juga sharing dengan teman - temannya di Malang, yang sudah memulai usaha Laundry sepatu ini terlebih dahulu.



Pertama kali beroprasi usaha ini dibuka di rumahnya sendiri di Jalan Mayjen Sungkono 69 B Madiun, namun seiring berkembangnya usaha yang ia rintis sejak lebih dari satu tahun ini, ia sudah mempunyai outlet sendiri untuk menjalankan usahanya tersebut.

“Jadi sebelum punya outlet sendiri, masih di gudang di samping rumah” katanya.

Namun kini setelah usahanya berjalan sekitar lebih dari satu tahun, ia sudah merekrut 2 karyawan dan penghasilan perbulannya rata - rata mencapai 6 jutaan. Tidak sia - sia ia memutuskan untuk berhenti dari bangku perkuliahan. Dengan niat yang mantap ia berhasil merintis usahanya sampai berkembang seperti saat ini.


Pada wawancaranya dengan SURYA, ia juga berniat membuka usahanya tersebut di Ponorogo, dan ia juga akan menawarkan beberapa jasa seperti, fast cleaning, deep cleaning, unyelowing ( memutihkan kembali bagian sole ) recolor, change color dan costum painting.


Untuk masalah tarif, ia mematok harga mulai dari Rp 30 ribu hingga Rp 450 ribu rupiah tergantung jasa yang dipilih dan jenis sepatu yang ditangani.

Jangan khawatir denagn masalah bahan pembersih yang digunakan, tak tanggung - tanggung, ia mengimpor langsung bahan - behan tersebut dari Amerika seperti, cat, cleaner dan lem.

Hal itu ia maksudkan guna menjaga kualitas dan hasil maksimal sepatu yang akan diberikan kepada costumer nantinya.

Namun kendala yang saat ini dihadapi oleh Richo sendiri adalah masalah perekrutan karyawan. Sulitnya mencari karyawan ini disebabkan karena hampir 100 % pengerjaan dikerjakan secara manual, atau tanpa mesin.

Sehingga keahlian pekerja harus sangat di utamakan. Sebab membersihkan tiap bagian - bagian sepatu ini membutuhkan cara dan bahan pembersih yang berbeda. Jika ada kesalahan dalam penerapannya bisa - bisa sepatu yang dibersihkan malah rusak. Dan tentunya akan membuat kecewa costumer.

Selain itu ia juga bercerita, bahwa hingga saat ini costumernya tidak hanya berasal dari Madiun saja, namun dari beberapa daerah di luar pulau jawa. Hal ini karena ia memasarkan jasanya dengan memanfaatkan media sosial sebagai alternatifnya. Itu ia gunakan sebab, pemasaran dengan menggunakan media sosial lebih efektif dan jangkaun kostumen bisa sangat luas.

Ia juga mengatakan peluang usaha laundry di Madiun sendiri masih sangat luas sehingga masih bisa dijadikan usaha alternatif lain. Karena menurut dari apa yang ia ketahui hanya ada dua pelaku usaha seperti yang ia geluti saat ini.

Bahkan, ia mengaku bahwa, sempat ada beberapa orang yang tertarik membeli franchise usahanya. Namun karena ada beberapa syarat usaha yang harus ia penuhi sehingga untuk dapat membuka franchis usaha ini belum terlaksanakan.

Itulah cuplikan kisah inspiratif dari seorang mantan Mahasiswa yang terpaksa keluar dari bangku perkuliahan karena masalah biaya dan mencoba peruntungan di dunia wirausaha yang diambil dari http://www.songgolangit.net/2016/11/putus-kuliah-tak-punya-biaya-pemuda.html.

all Kisah Inspiratif madiun Richo pembisnis laundry sepatu 11:18 PM